nusakini.com - Internasional - Mao Zedong beserta delegasi-delegasi lainnya berkumpul pada tahun 1921 untuk mendirikan partai politik baru di Cina, yaitu Partai Komunis Cina (CCP).

• Kemerdekaan Taiwan dari China Pupus, Biden Tak Merestui
• Sekutu AS Ikut Blokir China, Xi Jinping Meradang
• Amerika Kian Terpojok, Raja Salman Resmi Gabung Kelompok Putin-Xi Jinping
• WSJ: Xi Jinping dan Putin akan Bertemu di Asia Tengah pada September
• Xi Jinping dan Putin akan Hadir di G20 Bali

Sudah banyak yang berubah sejak pendiriannya pada tahun 1921, namun CCP yang sekarang sudah memiliki anggota sebanyak 95 juta orang, sekitar 7 persen dari populasi Cina secara keseluruhan, adalah bagian penting dari Cina yang terus hadir walaupun sejumlah partai komunis di negara-negara lain sudah hancur.

Walaupun CCP telah menunjukkan berkali-kali bahwa mereka akan beradaptasi dan berubah sesuai dengan momen-momen krusial untuk memastikan kelangsungan hidupnya, mereka sangat sadar akan resiko-resiko yang dihadapi, seperti perekonomian yang melambat, populasi yang menua, jumlah pekerja yang menurun, dan juga negara-negara Barat yang semakin bersatu.

Pada tanggal 1 Juli yang menandakan hari ulang tahunnya, Beijing dikabarkan sedang dijaga ketat karena perayaan ulang tahun CCP dikatakan akan diadakan secara meriah, paling meriah dari acara-acara yang pernah dialami oleh partai ini dalam sejarah. Perayaan akan meluncurkan sejumlah kembang api dan pidato dari pemimpin Xi Jinping.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, partai ini memperkuat pegangannya terhadap sektor-sektor dan industri utama serta kehidupan sehari-hari warganya. Xi Jinping sendiri menyatakan bahwa partai komunis ini memimpin segala penjuru negeri.